ANALISIS JARAK ANTAR PERLINTASAN SEBIDANG JALUR KERETA API CIKARANG - CIKAMPEK

Authors

  • Abadi Sastrodiyoto Sekolah Tinggi Transportasi Darat
  • Edi Waluyo Sekolah Tinggi Transportasi Darat
  • Santausa Purnama Sekolah Tinggi Transportasi Darat
  • Juliaman Pangaribuan Sekolah Tinggi Transportasi Darat
  • Uriansyah Uriansyah Sekolah Tinggi Transportasi Darat

Keywords:

Jalur kereta api, infrastruktur, lokomotif

Abstract

Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik untuk orang maupun barang, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keselamatan yang tinggi. Mengingat karakteristik dan keunggulan tersebut, maka perkeretaapian terus dikembangkan dan dilakukan peningkatan sarana dan prasarana perkeretaapian, yang ditandai dengan  telah dioperasikannya rel ganda Jalur Utara Jakarta-Surabaya pada  tahun 2014 yang lalu dan  pembangunan rel ganda Jalur Selatan Jakarta-Surabaya yang saat ini sedang dikerjakan dan  ditargetkan selesai pada tahun 2017. Di samping itu pada saat ini juga secara bertahap telah dioperasikan lokomotif yang dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia sebanyak 100 unit, dan 1.000 unit gerbong datar untuk peti kemas, serta 1.200 unit kereta rel listrik (KRL). Pembelian lokomotif tersebut untuk meningkatkan angkutan kereta api khususnya angkutan batu bara di Sumatera Selatan yang ditargetkan 25 juta ton per tahun pada 2020, sedangkan pembelian gerbong datar tersebut untuk meningkatkan angkutan peti kemas hingga 1 juta peti kemas per tahun. Kemudian pembelian KRL untuk memenuhi target angkutan penumpang kereta api di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 1,2 juta orang per hari pada 2019. Dengan penambahan jumlah prasarana dan sarana perkeretaapian untuk angkutan orang dan barang tersebut, tentunya akan berakibat pada peningkatan frekuensi perjalanan kereta api dari Jakarta menuju Bandung, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Purwokerto,Yogyakarta, Solo, Bojonegara, Madiun dan Surabaya dan begitu sebaliknya, terutama yang melalui Jalur Kereta Api Cikarang-Cikampek. Jalur Kereta Api Cikampek-Cikarang atau sebaliknya tersebut merupakan pertemuan jalur kereta api dari arah Cirebon dan dari arah Bandung, sehingga frekuensinya lebih padat daripada jalur yang lainnya. Pada Jalur Kereta Api Cikarang-Cikampek terdapat 10 perlintasan sebidang resmi.

 

Downloads

Published

2015-11-09

How to Cite

Sastrodiyoto, A. ., Waluyo, E. ., Purnama, S. ., Pangaribuan, J. ., & Uriansyah, U. (2015). ANALISIS JARAK ANTAR PERLINTASAN SEBIDANG JALUR KERETA API CIKARANG - CIKAMPEK. Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat, 6(1), 24 - 34. Retrieved from https://jurnal.ptdisttd.ac.id/index.php/jpsttd/article/view/3

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)